PAKKAR.ORG-INDRAMAYU JAWA BARAT:Pelaksanaan program bantuan revitalisasi satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) tahun 2025 di Kabupaten Indramayu Jawa Barat (Jabar) diduga rawan penyimpangan. Hal tersebut dikatakan Ketua Umum (Ketum) LSM Aliansi Masyarakat Nusantara Demokrasi dan Pengawasan Desa (AMN DPD), HD. Sumantri.
“Ada sejumlah hasil temuan tim investigasi-nya terkait pelaksanaan/pengerjaan pada program revitalisasi satuan pendidikan sekolah dasar, baik berupa rehab maupun pembangunan unit gedung baru (UGB). Hampir tiap tahun anggaran, program revitalisasi ini menjadi sorotan publik. Karena, dinilai rawan penyimpangan,” kata Bang Mantri sapaan akrabnya di Indramayu, Rabu (29/10/2025).
“Tingkat kerawanan itu bermacam-macam, mulai dari sistem pengerjaan yang tidak sesuai aturan, {penyimpangan spek teknik (material) hingga tidak penggunaan dana (APBN),” ungkap Sumantri, menambahkan.
Belum lama ini, kata dia, tim-nya mendapati informasi terkait kegiatan rehabilitasi gedung Sekolah Dasar Negeri 3 Segeran blok klampean, kecamatan juntinyuat Kabupaten Indramayu, Jabar. Di sekolah tersebut terdapat kegiatan Rehab 7 ruang kelas yang notabene dari APBN Tahun Anggaran 2025.
Dalam pelaksanaannya, sebagaimana tertulis di papan kegiatan bahwa rehab 7 ruang kelas tersebut dilaksanakan oleh tim P2S (Panitia Pembangunan Sekolah),nilai Rp.723.834.000, – dengan waktu pengerjaan selama 90 kalender atau sejak awal 25 September 2025 hingga Desember 2025.
Namun, berdasarkan pantauan dilapangan diperoleh informasi bahwa pengerjaan rehab sebanyak 7 ruang kelas tersebut dilakukan dengan sistem upah tenaga kerja diduga diborongkan.
Menurut pengakuan seorang oknum pekerja (Mandor) upah borong pekerja tersebut diduga dilaksanakan oleh Masing-masing item pekerjaan contoh pembongkaran pekerjaan atap genteng, kayu , lalu pekerjaan pemasangan atap baja ringan,pekerjaan lantai untuk pemasangan keramik per ruang kelas/lokal dan upah tenaga kerja.
Untuk pekerjaan terlihat pembuatan lantai kerja (lantai dasar) diduga asal jadi.
Seharusnya lantai kerja perlu disediakan sebelum keramik dipasang, syarat penting dari lantai kerja adalah rata, cukup keras sehingga tidak mudah amblas, dan kering. Lantai kerja dibuat setebal 5 cm, yang dibuat dari adukan semen dan pasir dengan perbandingan bahan 1 sak semen : 4 sak pasir. Adukan yang dibuat tersebut ditaruh di atas lapisan pasir yang sudah dipadatkan.
“Ya, informasi tim kami dilapangan diketahui upah pekerjanya diborongkan melalui pihak ke-3 itu. Pertanyaannya apakah sudah sesuai RAB dalam Juklak/Juknis program revitalisasi satuan Pendidikan sekolah Dasar APBN 2025 ?,” pungkas sumantri.
Menanggapi hal tersebut Kepala Sekolah SD Negeri 3 Segeran blok klampean kecamatan juntinyuat Kabupaten Indramayu Idah Jubaedah menjelaskan “untuk pekerjaan rehabilitasi gedung sekolah ini dikerjakan secara murni swakelola melalui komite bukan diborongkan hanya saja pihak sekolah memberikan target kerja, supaya pekerjaan cepat selesai mengingat lagi libur sekolah dan tidak mengganggu kegiatan belajar di awal tahun pelajaran yang baru nantinya.” Ungkap idah
Terpisah, H. Caridin selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu saat dimintai konfirmasinya melalui telepon selulernya hanya merespon “Di sekolah mana mas”.
Sementara itu prime konsultan selaku konsultan program revitalisasi satuan Pendidikan sekolah dasar SDN 3 Segeran Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu saat dimintai konfirmasinya melalui telepon selulernya hingga saat ini tidak merespon sampai berita ini ditayangkan.(pakkar.org//ras/ @ afifudin)






