PAKKAR.ORG-INDRAMAYU JAWA BARAT:Camat Balongan Opik Hidayat bersama dengan kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Penyuluhan Pertanian (UPT BPP) Kecamatan Balongan melaksanakan kegiatan “Ubinan” di Desa Sudimampir Lor, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Sabtu (6/5/2023).Tampak ikut serta dalam kegiatan tersebut Pengamat Hama Penyakit (PHP), Petugas Statistik Kecamatan Balongan serta Penyuluh Pertanian di wilayah kerja UPT BPP Balongan.
Diketahui, Ubinan sendiri merupakan sebuah metode ataupun teknik yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai produktivitas lahan pertanian komoditas tanaman pangan seperti padi. Adapun kegiatan Ubinan dilakukan pada tanaman padi yang sudah siap panen.
Kemudian, langkah yang dilakukan dalam kegiatan Ubinan diantaranya adalah menentukan petak sawah/lahan yang minimal dilakukan di 2 titik dengan ubinan (petakan) berukuran 2,5 X 2,5 m per hektare sawah/padi. Selanjutnya dilakukan proses memetakan atau memberi tanda pada hasil pengukuran dari kedua lokasi tersebut (bisa menggunakan ajir dan tali atau alat ubinan) serta memotong padi yang ada di dalam petakan yang telah diukur lalu memasukannya ke dalam wadah.
Setelah sampel padi dikumpulkan, padi tersebut diletakan pada alas seperti terpal, lalu dipisahkan bulir padi dari batangnya. Bulir padi yang sudah terpisah kembali dimasukan ke dalam kantung untuk kemudian di timbang. Setelah ditimbang, hasil ubinan di kedua titik dibagi 2 lalu dikali 16 untuk memperkirakan produksi (GKP).
Di Desa Sudimampir Lor sendiri, lahan persawahan yang dilakukan kegiatan ubinan merupakan lahan sawah miliki ketua kelompok tani setempat, dimana pada lahan tersebut sudah diaplikasikan metode Tabur Benih Langsung (Tabela) sehingga meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan tingkat keekonomisan.
Camat Balongan, Opik Hidayat mengatakan, penyuluh pertanian merupakan ujung tombak keberhasilan para petani padi untuk dapat melihat potensi serta target pencapaian produksi tanaman pangan dan ketahanan pangan melalui kegiatan pendampingan salah satunya ubinan ini.
Lebih lanjut, Opik menerangkan, selain melakukan pendampingan, penyuluh juga diharapkan dapat mampu menjadi jembatan berbagai inovasi di bidang pertanian yang dihasilkan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sehingga dapat diimplementasikan oleh para petani secara mudah dan praktis.
“Berbagai inovasi yang ada di bidang pertanian diharapkan dapat mudah dipahami serta mampu memotivasi petani/kelompok tani untuk menerapkannya di lapangan dalam rangka peningkatan produksi padi yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat. Disinilah kehadiran penyuluh sebagai penghubung antara inovasi pertanian dengan petani selain memberikan pendampingan,” ungkapnya kepada Diskominfo Indramayu, Minggu (7/5/2023).
Ditambahkan Opik, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu sesuai arahan Bupati Indramayu, Nina Agustina, terus melakukan berbagi upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para petani. Oleh karenanya, peningkatan konsumsi beras lokal menjadi salah satu upaya yang dilakukan sehingga beras Indramayu dapat menjadi tuan rumah di daerah sendiri.“Kita ingin beras Indramayu menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Jadi bukan beras luar daerah yang banyak di pasaran, tetapi beras hasil petani Indramayu, supaya petani kita bisa makin sejahtera,” pungkasnya.Source Diskominfo-npd (pakkar.org//ras/tm-sbr)