PAKKAR.ORG-JAKARTA:Di era digital, pesan antikorupsi perlu dikemas dengan cara yang segar dan kreatif agar lebih dekat dengan masyarakat. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meyakini, perubahan besar bisa dimulai dari sesuatu yang menarik, inovatif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Semangat inilah yang melatarbelakangi lahirnya Benar-Benar Kompetisi, sebuah ajang untuk mendorong partisipasi publik sekaligus memperkuat ekosistem kreator konten antikorupsi.
Kompetisi ini lahir dari kegelisahan bersama bahwa praktik korupsi masih kerap dianggap wajar di tengah masyarakat, sementara kesadaran akan dampaknya belum sepenuhnya terbentuk. Melalui program ini, KPK menghadirkan pendidikan antikorupsi dengan memadukan literasi dan kreativitas di ruang digital.
Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Amir Arief, mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk aparatur sipil negara (ASN) untuk terlibat aktif.
“Kompetisi ini mencari siapapun yang memiliki kepedulian tinggi. Siapa yang ingin turun tangan menyebarkan nilai-nilai antikorupsi dengan cara kreatif, berani, dan bermakna lewat konten digital yang lekat dengan kehidupan sehari-hari,” tegas Amir.
Kreativitas Jadi Senjata
Berkolaborasi dengan ASN Nation, Abdi Muda, dan IPRA Humas, peserta ditantang menciptakan karya visual maupun audio-visual dengan tema seputar korupsi, mulai dari politik dan hukum, sumber daya alam dan lingkungan, hingga layanan publik.
“Kami percaya, perubahan besar berawal dari langkah-langkah kecil seperti video singkat, poster sederhana, maupun narasi kuat di media sosial yang bisa membuka mata banyak orang bahwa pemberantasan korupsi merupakan kesadaran kita bersama,” pungkas Amir.
Untuk memperkuat kapasitas peserta, KPK juga menyediakan program pembelajaran digital berisi enam modul tematik. Materi yang diberikan mencakup dasar-dasar antikorupsi, dampak korupsi, nilai-nilai integritas, teknik storytelling, hingga etika digital. Modul-modul ini akan diisi oleh para profesional lintas disiplin, mulai dari akademisi, ekonom, penulis, hingga jurnalis senior.
Gerakan Kolektif
Kehadiran kompetisi ini menegaskan bahwa pendidikan dan pencegahan korupsi bukan hanya tugas segelintir pihak, melainkan gerakan kolektif seluruh elemen masyarakat. KPK berharap ajang ini dapat membentuk ekosistem kreator konten antikorupsi yang berkelanjutan, menjadikan media sosial sebagai ruang produktif untuk menumbuhkan sikap antikoruptif.Source: https://s.id/benar2kompetisi https://www.kpk.go.id/–(pakkar.org//ras/sabar sembiring)