PAKKAR.ORG-INDRAMAYU JAWA BARAT:Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kembali mengadakan Publikasi Data Intervensi Spesifik dan Sensitif Bidang Kesehatan untuk Percepatan Penurunan Stunting Triwulan III Tahun 2023, Selasa (14/11/2023).
Kegiatan Publikasi yang diadakan melalui zoom dan diikuti oleh lintas kementerian/Lembaga dan daerah tersebut sebagai bentuk upaya Pemerintah dalam meningkatkan komitmen mendorong percepatan penurunan stunting hingga mencapai 14% pada tahun 2024.
Dalam pemaparannya, Dirjen Kesmas Kemenkes RI, Endang Sumiwi menjelaskan terdapat 11 intervensi spesifik percepatan penurunan stunting yakni dalam intervensi untuk remaja putri (rematri) dan ibu hamil, intervensi untuk balita dan intervensi lintas siklus hidup.
Pada publikasi percepatan penurunan stunting triwulan ke-III tersebut, terdapat enam intervensi yang sudah mencapai target lebih dari 90%, satu intervensi yang akan didapatkan datanya pada akhir tahun 2023 nanti.
Kemudian lima intervensi yang belum mencapai target penurunan atau kurang dari target 90%, untuk itu, Endang Sumiwi menegaskan, untuk intervensi yang kurang dari target pencapaian, maka perlu adanya akselerasi.
“Dari kesebelas intervensi tersebut, lima diantaranya masih perlu akselarasi agar pada tahun 2024 nanti, pencapaian tersebut dapat diraih,” tegasnya.Sementara itu, dalam mendorong program Pemerintah Pusat, Pemkab Indramayu juga ikut andil dalam menurunkan angka stunting dengan melakukan pendampingan calon pengantin dan ibu hamil terutama pada kehamilan risiko tinggi, pemberian makanan tambahan.
Selain itu, Pemkab Indramayu menggencarkan gerakan minum tablet tambah darah pada remaja putri guna mencegah anemia, pemantauan tumbuh kembang serta imunisasi lengkap pada balita melalui posyandu, serta pelibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Indramayu sebagai orang tua asuh anak stunting yang merupakan bagian dari Gerakan Penurunan Stunting Indramayu Terpadu (Gesit).
Kemudian juga, pelaksanaan 8 aksi konvergensi stunting juga diupayakan berjalan secara maksimal serta edukasi pencegahan stunting juga dilakukan Pemkab Indramayu melalui TP PKK, Penyuluh KB, bidan, Tim Pendamping Keluarga (TPK), Diskominfo Indramayu yang edukasinya di diseminasi melalui website, media sosial, serta media luar ruangan seperti baliho, videotron serta pamflet.
Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) yang dilaksanakan sebelumnya, Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Disduk-P3A Kabupaten Indramayu, Agung Rahayu menegaskan, upaya-upaya yang dilakukan Pemkab Indramayu tidak lepas dari dukungan penuh Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina yang diharapkan Kabupaten Indramayu dapat mencapai New Zero Stunting.Source Diskominfo-isn-mtq-(pakkar.org//morassdi//prt-bob)