PAKKAR.ORG-INDRAMAYU JAWA BARAT:Kelompok Usaha dari Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) Desa Tinumpuk Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu berhasil mengembangkan potensi lokal.Mereka mampu membuat produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengolah daun teh Jinten menjadi sabun cuci, aneka olahan makanan dan minuman.
Di Disa Tinumpuk, khususnya di gang Jinten, sebagian masyarakat menanam tanaman Jinten di area pekarangan rumah, untuk memenuhi bahan produksi pembuatan teh Jinten.Ide tersebut berawal dari sosok seorang purna PMI dari Desa Tinumpuk, Mutia yang merupakan Ketua kelompok usaha sekaligus ketua koordinasi Pe-Ri (Perempuan Berdikari) Kecamatan Juntinyuat.
“Awalnya menanam satu batang daun Jinten hasil pemberian dari kenalannya di Luar Daerah yang saat itu sama-sama mengikuti kegiatan pelatihan kewirausahaan di Jakarta”, ujar Mutia saat dikonfirmasi Diskominfo Indramayu, Senin (8/5/2023).Hal ini langsung diketahui Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja (Pentaker) Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu
Herrsi Pramanik Suwita, saat melakukan Kunjungan Monitoring terhadap kelompok usaha pekerja purna migran program Pe-Ri pada 7 Maret 2023 lalu di desa Tinumpuk Kecamatan Juntinyuat.
Setelah tumbuh banyak, akhirnya mutia mempunyai motivasi untuk membudidayakan tanaman jinten dan mengolahnya menjadi teh Jinten, dari jerih payahnya tersebut akhirnya produk teh Jinten dapat dikenal dan diterima dikalangan masyarakat Indramayu, bahkan diikutsertakan pada pameran produk UMKM di Kabupaten Indramayu.
Melihat di sekeliling tempat tinggalnya banyak yang satu profesi yang dahulu sebagai purna PMI, mutia mulai membentuk kelompok usaha bersama dengan beberapa tetangga untuk membudidayakan tanaman Jinten dipekarangan rumahnya masing-masing.
Kemudian ketika panen dan dikeringkan, hasilnya akan dibeli oleh kelompok usaha yang dibentuk oleh Mutia, sehingga masyarakat sekitar dapat menikmati hasilnya dengan adanya kelompok bersama ini.
Herrsi Pramanik Suwita mengatakan, tujuan dilakukannya kunjungan monitoring terhadap kelompok usaha pekerja purna migran program Pe-Ri pada 7 Maret 2023 lalu ini adalah untuk memantau sampai sejauh mana perkembangan kegiatan usaha kelompok usaha dari Purna PMI di Desa Tinumpuk.
“kami juga memberikan arahan dan pembinaan berkaitan dengan produk mereka, juga memberikan motivasi dan wawasan untuk mengembangkan produk usaha serta berdiskusi dan menampung aspirasi mereka,” ujarnya kepada Tim Diskominfo Indramayu.(8/5/2023).
Herrsi berharap semoga para pelaku kelompok usaha purna PMI mampu mengembangkan usahanya baik perorangan maupun kelompok, dan produknya tidak hanya dikenal di wilayah Kabupaten Indramayu, juga dapat dikenal keluar Kabupaten Indramayu, sehingga tujuan dan harapan dari program Pe-Ri ini dapat terwujud.
“Para perempuan Purna Migran ini bisa berdikari, dapat membantu perekonomian keluarganya sehingga tidak ada lagi keinginan untuk bekerja ke Luar Negeri,”harapnya.
Di samping dengan diberikannya pendampingan terhadap kelompok usaha tersebut melalui salah satu program unggulan Bupati Indramayu, yaitu Program Pe-Ri. Salah satu dari program unggulan dari bupati indramayu yang mana dikhususkan untuk melatih jiwa kewirausahaan terhadap purna pekerja migran yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu.
Kelompok usaha purna pekerja migran tersebut juga banyak dibantu dengan hadirnya pemerintah Kabupaten Indramayu dengan diberikannya pelatihan kewirausahaan, literasi Keuangan, bantuan keuangan permodalan Kredit Usaha Warung Kecil (Kruw-Cil).
Selain itu memeroleh bantuan perizinan, bantuan desain kemasan dan bantuan hibah peralatan bahkan disediakan platform digital marketing melalui rumah Pe-Ri yang berada di Kantor Dinas Tenaga Kerja unit balai pelatihan Kerja kabupaten Indramayu.
Bupati Indramayu, Nina Agustina berkomitmen dalam program Pe-Ri untuk meningkatkan produktivitas purna pekerja migran dalam hal berwirausaha selepasnya pulang ke Tanah Air, sasaran program Pe-Ri adalah para Purna Pekerja Migran Indonesia asal Kabupaten Indramayu. Dalam Pe-Ri para PMI diberikan pelatihan keterampilan berbagai bidang, sehingga dapat mandiri secara ekonomi dan tidak menjadi PMI ke Luar Negeri kembali.
“Program Pe-Ri merupakan sebuah Program pemberdayaan ekonomi yang diberikan bagi perempuan Purna PMI asal Kabupaten Indramayu, kami berikan pelatihan kewirausahaan, pendampingan dan fasilitasi akses permodalan melalui perbankan yaitu dari bank BJB Cabang Indramayu”, Ujar Bupati Indramayu Nina Agustina.
Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu Erpin Marpinda menyebutkan, salah satu contoh nyata dari peran rumah Pe-Ri dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan adalah melalui SDC dan diklat UMKM serta pemasaran Daring bagi anggota kelompok Pe-Ri dan alumni pelatihan BLK Kabupaten Indramayu.
Konkretnya yakni meningkatkan skill dan knowledge purna pelatihan sehingga program ini memberikan pelatihan tentang cara memulai usaha kecil dan menengah kepada para anggota KUB, serta memberikan dukungan dalam hal permodalan dan pemasaran.“Hasilnya menggembirakan beberapa diantaranya berhasil mengembangkan usaha menjadi usaha yang lebih besar,” ujarnya.Source Diskominfo-wns (pakkar.org//ras//cp/mh)