PAKKAR.ORG-INDRAMAYU JAWA BARAT:Memasuki Bulan Oktober 2023 ini, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) kembali mengadakan rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi daerah dalam rangka pembahasan langkah konkret pengendalian inflasi di daerah tahun 2023, Selasa (03/10/2023).
Rakor tersebut diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) yang diikuti oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Indramayu Suwendam beserta jajaran secara daring di Indramayu Command Center (ICC).
Dalam sambutannya, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Irjen. Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw mengatakan dengan dilaksanakannya rakor inflasi daerah ini dapat mengupayakan dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
“Dan tentunya dengan kehadiran kita pada acara ini inflasi di Indonesia, dengan kebersamaan kita ini tidak begitu saja atau autopilot (stabil), tetapi betul-betul kita bersama-sama mengupayakannya sehingga dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia,” Ujarnya.
Kemudian, laporan peninjauan inflasi pada bulan September dan Index Perkembangan Harga (IPH) minggu ke 4 september 2023 disampaikan oleh Plt. Kepala Badan Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti.
“Secara nasional, jumlah kab/kota yang mengalami kenaikan IPH sebesar 2% dari minggu sebelumnya, dan sebagian besar kenaikan IPH terjadi di wilayah Sumatra,” Ungkapnya.
Kenaikan tersebut, banyak dipengaruhi oleh komoditas utama yakini komoditas beras dalam 297 Kab/Kota, komoditas gula pasir dalam 246 Kab/Kota dan komoditas cabai merah dalam 157 Kab/Kota.
Sedangkan dalam komoditas utama yang mengalami penurunan yakni, komoditas bawang putih dalam 316 Kab/Kota, telur ayam ras dalam 306 Kab/Kota dan komoditas bawang merah dalam 377 Kab/Kota.
Selain itu menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Budi Santoso, secara umum, inflasi pada tahun 2023 terekam stabil adapun nilai inflasi pada bulan September 2023 sebesar 2,28% dan ini berada pada rentang target inflasi 3±1%
“Dan secara bulanan untuk inflasi bulan September yakni 0,19% didorong oleh komoditas beras yang mempunyai andil inflasi 0,55% dan 0,18% yang menjadi perhatian khusus,” Katanya.Source Diskominfo-isn-(pakkar.org//ras/cp-ak)