SORANA.CO.ID-INDRAMAYU JAWA BARAT:Kerusakan fisik di proyek hasil garapan CV Rifqi Firdaus bernilai Rp.4 miliar yakni rekonstruksi jalan Desa Pabean Ilir (jalan kembar) Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, bertambah parah dan menyebar luas. Tembok penunjang beton ambrol saat tersentuh tangan kosong, pada Selasa (09/12/2025).
Sungguh ironis, anggaran yang fantastis namun hasilnya tragis, padahal proyek yang didanai dari APBD Kabupaten Indramayu tahun 2025 melalui Dinas PUPR bernilai Rp.4.135.573.000 itu, belum lama ini selesai dikerjakan, yakni hanya baru beberapa bulan.
Kerusakan demi kerusakan terus terjadi di sejumlah bagian, dari mulai keretakan dan pecah pada beton jalan yang dinilai sangat tidak wajar, baik secara vertikal maupun horizontal. Retakan yang signifikan itu diduga karena adanya ketidaksesuaian penggunaan bahan material dan standar teknis dalam pengerjaannya.
Terbaru, kerusakan parah kembali terjadi dibagian Tembok Penahan Tanah (TPT) atau tembok penunjang beton. Meski hanya disentuh dengan jari tangan tanpa bantuan alat apapun, namun bangunan tersebut mudah terkelupas hingga ambrol.
Fenomena ini memunculkan dugaan kuat bahwa dalam pengerjaannya tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Tak hanya itu, profesionalitas Dinas PUPR Indramayu dalam segi pengawasannya pun dipertanyakan publik.
Dulbari, Warga setempat sekaligus aktivis ini mengungkapkan kekecewaannya saat melihat kerusakan fisik proyek tersebut dengan mata kepala sendiri. Ia merasa prihatin lantaran dana yang dipakai bukan jumlah yang sedikit, tetapi hasilnya sangat jauh dari kata maksimal.
“Saya prihatin sekali, anggaran yang fantastis tetapi hasilnya sangat tragis, padahal baru hitungan bulan selesai dikerjakan,”Sesalnya.Dulbari mencium aroma ketidakberesan dalam pengerjaan proyek yang digarap CV Rifqi Firdaus tersebut. Ia menduga kuat terjadinya penyelewengan dana.
Sebab itu, dirinya berkomitmen akan melaporkannya ke Aparat Penegak Hukum (APH) di Indramayu.”Akan saya laporkan dugaan kecurangan proyek itu, karena diindikasi merugikan keuangan negara,”Tegasnya.Dukungan publik terhadap langkah Dulbari pun bermunculan.
Masyarakat di Indramayu berjanji akan mengawal kasus tersebut dan mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan kecurangan pada pengerjaan proyek tersebut dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat.Sementara, CV Rifqi Firdaus maupun Dinas PUPR Indramayu belum memberikan tanggapan resminanya terkait dugaan yang berkembang ditengah-tengah masyarakat tersebut.(www.pakkar.org//ras/dedi s )






